Helpsameer – Untuk pembahasan kali ini kita akan melihat kepustakaan yang dalam hal ini meliputi pengertian menurut para ahli, jenis, struktur, teori dan mazhab, jadi untuk pemahaman dan pemahaman yang lebih baik silahkan simak ulasan lengkapnya dibawah ini.
definisi sastra
Sastra, Sansekerta: Shastra adalah kata serapan Sansekerta, yang berarti “teks yang berisi instruksi” atau “pedoman”, dari akar kata ās- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”. Dalam bahasa Indonesia kata ini sering digunakan untuk menyebut “sastra” atau tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
Penggunaan istilah sastra dan sastra. Segmentasi sastra lebih terkait menurut definisinya dengan teks sederhana. Sedangkan sastra lebih mengarah pada karya sastra yang berlatar belakang puitis atau abstrak yang kuat. Istilah penulis adalah contoh, diartikan sebagai orang yang berkecimpung dalam sastra, bukan sastra.
Selain itu, dalam pengertian sastra, sastra dapat dibedakan menjadi sastra tulis atau sastra lisan (oral literature). Di sini sastra tidak banyak berhubungan dengan tulisan, tetapi dengan bahasa yang digunakan sebagai wahana untuk mengungkapkan pengalaman atau pemikiran tertentu.
jenis sastra
Berikut ini adalah macam-macam sastra, terdiri dari:
sastra imajinatif
Sastra imajinatif adalah karya sastra yang berusaha menjelaskan, menjelaskan, memahami, membuka sudut pandang baru dan memaknai realitas kehidupan agar manusia lebih memahami dan berperilaku secara wajar dalam menghadapi realitas kehidupan. Dengan kata lain, sastra imajinatif berusaha menyempurnakan realitas kehidupan, meskipun fakta atau realitas kehidupan sehari-hari tidak begitu penting dalam sastra imajinatif. pahami laporan karbohidrat
Jenis-jenis tersebut antara lain puisi, fiksi atau prosa dan drama. Puisi dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu puisi epik, puisi liris, dan puisi dramatik. Fiksi atau fiksi prosa dibagi menjadi tiga genre, yaitu novel atau novel, cerita pendek (cerpen) dan novel (novel “pendek”). Teater adalah karya sastra yang menceritakan sebuah kisah melalui dialog para tokohnya.
Pada akhirnya, semua diskusi tentang sastra fiksi harus mengarah pada pemahaman yang menyeluruh tentang ketiga jenis sastra fiksi. Tanpa pemahaman ini, apa yang dipelajari di alam dan jenis sastra fiksi hanyalah hiasan pengetahuan yang akan cepat pudar.
sastra yang tidak imajinatif
Sastra imajinatif memiliki beberapa ciri yang dengan mudah membedakannya dengan sastra imajinatif. Setidaknya ada dua ciri yang berkaitan dengan karya sastra. Pertama, dalam karya sastra ini unsur faktual lebih menonjol daripada unsur imajiner.
Kedua, bahasa yang digunakan cenderung denotatif dan jika muncul konotatif, konotasinya sangat bergantung pada gaya penulisan pengarang. Kesamaan, baik sastra imajinatif maupun non-imajinatif, memenuhi estetika seni (kesatuan = keutuhan, keseimbangan = keseimbangan, keserasian = keserasian dan penekanan yang benar = pusat penekanan suatu unsur).
Sastra unimajinatif itu sendiri adalah sastra yang lebih menekankan unsur faktual daripada imajinasinya dan didasarkan pada penggunaan bahasa yang cenderung denotatif. Dalam praktiknya, jenis sastra imajinatif ini terdiri dari karya berupa esai, resensi, biografi, otobiografi, memoar, diary dan surat.
Struktur karya sastra
Di bawah ini adalah beberapa struktur karya sastra, yang terdiri dari:
Unsur intrinsik dan ekstrinsik puisi
Sebuah karya sastra mengandung unsur intrinsik dan ekstrinsik. Hubungan yang erat antara unsur-unsur tersebut disebut struktur karya sastra.
Unsur intrinsik adalah unsur yang secara langsung mengkonstruksi cerita dari dalam karya itu sendiri, sedangkan unsur ekstrinsik adalah unsur yang membantu mengkonstruksi cerita dari luar karya sastra.
Unsur intrinsik yang terkandung dalam puisi, prosa, dan drama berbeda-beda sesuai dengan sifat dan sifat ketiga genre tersebut. Namun, unsur ekstrinsik dalam semua jenis karya sastra memiliki kesamaan.
Unsur intrinsik puisi terdiri dari tema, pesan, sikap atau nada, sentimen, tipografi, enjambment, aculine, rima, citra dan gaya bahasa. Unsur ekstrinsik yang sangat mempengaruhi puisi antara lain: unsur biografi, unsur sejarah dan unsur sosial.
Unsur intrinsik dan ekstrinsik prosa
Unsur intrinsik (struktur dalam) prosa terdiri dari tema dan pesan, alur, tokoh, latar, sudut pandang, dan bahasa ekspresif. Setting sangat erat kaitannya dengan karakter dan plot. Latar berisi semua informasi tentang tempat, waktu, dan suasana cerita.
Tempat terdiri dari tempat-tempat yang diketahui, tempat-tempat yang tidak diketahui dan tempat-tempat yang hanya ada dalam imajinasi. Ada pengaturan waktu yang secara jelas menunjukkan waktu, namun ada juga yang tidak dapat diketahui secara pasti.
Unsur dramatis intrinsik dan ekstrinsik
Unsur intrinsik drama terdiri dari: tema, alur, tokoh, dialog, tokoh, dan latar.